Minggu, 10 Agustus 2014

Mutusin atau Diputusin?

Mutusin atau Diputusin?. Mungkin saat ini kamu sedang menjalin hubungan cinta, berpacaran, atau apapun istilahnya. Namun seiring waktu berjalan, ternyata kamu merasakan hubungan antara kamu dan dia terasa hambar tanpa rasa, kalaupun harus ketemuan melakukannya dengan ogah-ogahan, penuh keterpaksaan. Kenapa nggak putus saja?...Mungkin begitu pendapat kamu?!. Namun ada sebagian orang yang cukup sulit untuk mengambil keputusan "mutusin pacarnya", merasa serba salah, dilanjutin sudah nggak enjoy lagi, tapi mu bilang putus sulit untuk mengucapkannya.



Yang nikah saja bisa cerai, apalagi yang pacaran!. Jika kamu termasuk salah seorang yang merasa sulit untuk memutuskan hubungan, coba renungkan lagi niat awal menjalin hubungan dengan pacar kamu. Jika selama ini kebebasan kamu merasa terkungkung, karena si dia terlalu posesif atau manjanya nggak ketulungan, kenapa harus memaksakan diri?!.

Jantan saja bung, jika kamu saat ini punya anggapan bahwa yang mutusin itu seolah - olah tidak punya perasaan, kejam, raja tega, buang persepsi itu jauh - jauh. Kamu berhak bahagia , dan punya hak menentukan pilihan hidup, begitu juga dia. Dengan alasan atau tanpa alasan apapun, jika sudah tidak merasa sreg atau sudah ilfil kenapa tidak berkata goodbye, tentu saja dengan cara yang beretika. Jangan sekali - kali selingkuh dulu, supaya si dia yang mutusin, itu lebih kasar, walau bukan dosa besar...tapi kamu telah menyemai bibit permusuhan. Mau Mutusin atau diputusin?...Bahasa Cinta




0 comments:

Posting Komentar